Rabu, 14 September 2016

puisi



Rintihan Anak Bangsa

by : Annisa Qathrunada



Aku melangkah menyusuri jalan disebuah pemukiman
Tempat dimana sejumlah anak bangsa
Berteduh dari derasnya hujan, menghindar dari terik panasnya matahari
Yang biasa mereka sebut ‘Rumah’

Seragam kumuh tanpa alas kaki
Tak pernah ada kata berhenti
Semangatnya untuk menuntut ilmu
Seperti api yang menyala dan tak pernah padam

Sering ku dengar rintihan anak
Yang menginjak sebegitu banyak kepingan kaca
Hanya bisa berbicara dengan segelintir burung di angkasa
Tapi apa adaya kedua orangtuanya haya mampu menggenggam angin

Kesusahan menyelimuti anak bangsa
Rintihan anak bangsa yang haus akan pendidikan
Dan impian , harapan, hingga masa depan
Terus mereka perjuangkan demi cerahnya bangsa ini

Apakah tidak ada yang memikirkan mereka?
Pandangan mata ke atas membuat si penguasa tak ingat segalanya
Janji hanya menjadi omong kosong belaka
Menjadi hampa bagai semut memakan gula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar